Omzet industri jamu nasional tahun ini diperkirakan mencapai Rp13 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2011 yang nilainya masih Rp11,5 triliun.
Namun menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu), Charles Saerang, omzet industri jamu nasional masih jauh lebih rendah dari potensi pasar produk jamu dalam negeri yang nilainya sampai Rp25 triliun dalam setahun.
"Dari fakta yang ada, saya berani mengatakan bahwa prospek industri jamu ini cemerlang hingga tahun 2015," kata di Jakarta, Rabu.
Charles memaparkan, sejak 2006 omzet industri jamu nasional sudah melebihi Rp5 triliun dan terus meningkat.
Tahun 2007 nilainya naik menjadi Rp6 triliun, kemudian bertambah lagi menjadi Rp7,2 triliun pada 2008 dan Rp8,5 triliun pada 2009. Omzet jamu juga masih mengalami kenaikan menjadi Rp10 triliun pada 2010.
"Itu omset dari dalam negeri," kata Charles yang juga Presiden Direktur PT Nyonya Meneer, salah satu produsen jamu besar di dalam negeri yang dibangun sejak 1918.
Namun menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu), Charles Saerang, omzet industri jamu nasional masih jauh lebih rendah dari potensi pasar produk jamu dalam negeri yang nilainya sampai Rp25 triliun dalam setahun.
"Dari fakta yang ada, saya berani mengatakan bahwa prospek industri jamu ini cemerlang hingga tahun 2015," kata di Jakarta, Rabu.
Charles memaparkan, sejak 2006 omzet industri jamu nasional sudah melebihi Rp5 triliun dan terus meningkat.
Tahun 2007 nilainya naik menjadi Rp6 triliun, kemudian bertambah lagi menjadi Rp7,2 triliun pada 2008 dan Rp8,5 triliun pada 2009. Omzet jamu juga masih mengalami kenaikan menjadi Rp10 triliun pada 2010.
"Itu omset dari dalam negeri," kata Charles yang juga Presiden Direktur PT Nyonya Meneer, salah satu produsen jamu besar di dalam negeri yang dibangun sejak 1918.
