Laman

Cara Memeriksa Orang Sakit ala Masyarakat Jawa

 


1.Membaca nadi dengan 3 jari: 
jari  kedua :telapak kaki sampai pusar; 
jari ketiga: dari pusar sampai ke leher ; 
jari keempat: dari leher ke kepala bagian atas

2. Pemeriksaan kulit elastisitas kulit pada kening, dan kembali seperti semula
3. pemeriksaan kuku warna dan bentuk kuku untuk menetapkan derajad sakit
4. pemeriksaan kebengkaan penyakit tertentu dilihat dari bengkak punggung tengah tangan 
    antara ibu jari dan telunjuk
5. lidah warna ,kelembaban , dan kebersihan lidah
6. mata warna putih mata,gerakan bola mata,gerakan buka tutup mata
7. bibir warna bibir,dari merah pucat sampai hitam
8. profil tubuh murung , gelisah, marah, pada saat masuk ruangan dan keluar , dan dengan
    menidurkan pada tempat tidur yang rata
9. aktifitas otot dengan alat tertentu atau jari telunjuk untuk melihat reaksi otot karena tekanan
10. pernapasan dengan jari tengah  kanan dan didengarkan apa ada bunyi yang khas karena
    sakit.Juga nadi di leher dan ulu hati diperiksa
11. perut menekan ulu hati ke bawah dekat dada,didengar bunyi di perut
12. saraf melihat ketajaman indera perasa,mata,kejiwaan
13. darah warna dan kekentalan darah menentukan jenis penyakit dan type penyakit (panas
     dan dingin , dan  lain-lain)
14. air seni , air seni dicampur dengan garam  lalu diaduk. Diamkan , maka akan terbentuk  
      endapan.cairan diuapkan di terik matahari selama dua hari.Setelah semua 
      menguap,endapan yang tertinggal dicampur air kelapa muda sebanyak cairan semula,    
     untuk dicek warna
15. tinja warna, kekerasan,serta bau untuk menetapkan kaitannya dengan lambung , dan 
      lain-lain.

Obat-obatan yang diberikan merupakan perpaduan dari cara penemuan yaitu:
a. Hasil semedi
b. Petunjuk dari alam, seperti warna,bentuk,rasa,dan bau.
c. Petunjuk orang pintar yang mumpuni di bidangnya
d. Petunjuk dari kebiasaan naluriah binatang dalam mengobati dirinya.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsep sakit sehat menurut Masyarakat Jawa adalah keadaan sehat yang sempurna dari sisi tidak hanya jasmani , tetapi mental spiritual juga.