Laman

PRODUSEN JAMU: Ada Perusahaan Jerman Mau Beli Sido Muncul?




Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat. (JIBI/Bisnis Indonesia/Kelik Taryono)
SOLO — Sebuah perusahaan farmasi asal Jerman dikabarkan tengah melakukan penawaran untuk bisa membeli perusahaan jamu terkemuka di Indonesia, PT Sido Muncul.
Kabar ini disampaikan sendiri oleh Direktur Utama (Dirut) PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, saat ditemui wartawan, seusai menjadi pembicara di Lokakarya Nasional Kerjasama Kelembagaan Pusat dan Daerah untuk Meningkatkan Kinerja Forum Pembangunan Melalui Program Tanggung Jawab Sosial, yang diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret, Kamis (21/2). Dia tidak menyampaikan secara detail apakah rencana pembelian perusahaannya itu akan dilanjutkan atau tidak, tapi dia mengaku cukup prihatin dengan semakin banyaknya perusahaan kompeten yang saat ini justru jatuh ke tangan asing.
“Gimana ya? Sekarang perusahaan kecap sudah milik asing. Air minum juga sudah dimiliki asing. Rasanya koq kurang pas ya?” ujar dia.
Irwan juga menyampaikan, perusahaan farmasi asal Jerman itu sudah memberikan penawaran dengan harga sangat tinggi. “Belum saya putuskan. Tapi, mereka sudah intensif dan serius melakukan penjajakan selama enam bulan terakhir ini,” kata Irwan, tanpa menyebutkan detail berapa penawaran harga yang diajukan perusahaan farmasi asal Jerman tersebut.
Mengenai banyaknya perusahaan berkualitas yang saat ini dimiliki asing, Irwan juga mengakui bahwa kesulitan keuangan perusahaan sering menjadi latar belakang. “Tapi kan tidak semestinya seperti itu. Maka, meski ini tidak ada kaitannya, pemerintah memang semestinya mulai membantu pengusaha.”
Menurut Irwan, rencana masuknya perusahaan farmasi asing itu juga dilatarbelakangi dengan proyeksi mahalnya riset farmasi di Jerman. “Mereka ini pintar.” Jerman melihat bahwa bisnis ini ke depannya punya peluang bagus, sementara biaya riset di Jerman mahal.
Bagi Irwan, menjual perusahaan kepada pihak asing bukan menjadi tujuan utama. Secara tidak langsung dia mengisyaratkan bahwa sebesar apapun tawaran harga dari perusahaan Jerman itu, tidak akan mengalahkan kecintaannya para perusahaan jamu yang sudah dirintis sejak 1951.
“Mungkin saya bisa kaya dengan menjual Sido Muncul. Tapi masih saya pikir-pikir.” Dia bahkan ingin menjadikan PT Sido Muncul sebagai perusahaan terbuka. Sehingga bisa terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, mengenai kegiatan corporate social responsibility (CSR) saat ini PT Sido Muncul mulai merambah ke sektor pariwisata. Salah satunya iklan pariwisata Jogja dan Visit Jateng Year . “Mungkin saja ke depannya saya akan garap Solo secara khusus,” ujar dia