Konsep sehat menurut orang Sulawesi Utara adalah Sehat dengan keseimbangan
antara lingkungan yang bersih dan pikiran yang jernih,ditambah keadaan
sosial yang stabil,serta keadaan ekonomi keluarga yang memadai.
Itulah persepsi masyarakat setempat terhadap keadaan sehat seseorang.
Nah, bagaimana dengan pengetahuan faktor penyebab sakit ?
Secara umum mereka melihat dari faktor fisik yaitu adanya gejala alam ,seperti angin ,udara lembab,udara panas atau dingin dan adanya hujan .
Maka orang Sulawesi Utara menjelaskan sakit sebagai berikut:
Sakit panas
Adalah sebagai akibat dari seseorang sering keluar waktu udara panas,
atau waktu cuaca hujan,dan bisa juga waktu hujan sekaligus panas silih berganti,
sehingga besar kemungkinan kena masuk angin,dan badan terasa panas.
Sakit asma
Adalah sebagai akibat dari seseorang sering keluar malam ,
dan munculah keadaan fisik yang sering mengeluarkan keringat diwaktu malam.
Sakit mata
Adalah sebagai akibat dari seseorang kemasukan debu pada matanya,menyebabkan sakit mata.
Sakit batuk
Adalah sebagai akibat dari seseorang yang sering mengalami pergantian udara
dari udara panas ke dingin atau sebaliknya,maka sebagai akibatnya terjadi masuk angin
Sakit malaria
Adalah sebagai akibat dari seseorang yang hidup pada lingkungan yang tidak terawat,
di sana sini banyak genangan air yang dijadikan sarang nyamuk.Nyamuk tadi menjangkiti
masyarakat penyakit malaria.
Tentang siapa yang memeriksa orang yang sakit,umumnya yang melakukan adalah orang pintar, dengan terlebih dulu melakukan doa minta petunjuk dari Tuhan untuk mengobati dan memilih bahan ramuan ,dan orang pintar atau pengobat tadi harus pantang melakukan perbuatan yang tidak terpuji,dan tidak melakukan pekerjaan lain selain hanya mengobati.
Tentang kapan melakukan pengambilan bahan obat,orang pintar atau pengobat melakukannya
dengan cara mengambil bahan ramuan yang dilakukan sebelum matahari terbit.
Apa saja peralatan untuk pemeriksaan menurut orang pintar Sulawesi Utara? Adalah alat-alat yang masih diyakini oleh orang pintar atau pengobat pada waktu itu
dengan menggunakan bahan bahan tertentu,yakni sebuah piring ,nyiru , tempurung kelapa
sebagai tempat khusus untuk sesajian maupun tempat makan sang orang pintar tadi.
Meja dan kursi khusus harus disediakan , sebagai tempat duduk bagi para Tonaas atau
Walian (sebutan orang pintar),dan terhampar didepannya sebuah kain putih dan di atasnya
tersedia 3 gelas yang berisi air beras , dan beberapa jenis tumbuhan daerah Minahasa
“Tawaang” yang merupakan simbol hubungan sang orang pintar atau pengobat dengan Tuhannya.
Wah,menarik juga untuk diketahui . Baru tahu aku sekarang.